Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Panen Jagung Tak Sesuai Fakta, Menko Darmin "Sentil" Kementan

Kompas.com - 29/01/2019, 21:57 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution 'menyentil' Kementerian Pertanian (Kementan) lantaran memberikan data terkait panen jagung yang tidak sesuai fakta.

Pada November 2018, ungkap Darmin, Kementan menyampaikan bahwa panen jagung akan segera tiba. Oleh karena itu, pemerintah hanya mengimpor 100.000 ton jagung untuk keperluan pakan ternak.

Namun, paJanuari 2019, permintaan jagung untuk pakan ternak terus muncul dari para peternak. Akibatnya pemerintah kembali menugasi Bulog mengimpor 30.000 ton jagung dan dalam waktu dekat 150.000 ton jagung.

Baca juga: Pemerintah Buka Keran Impor Jagung 30.000 Ton

"Ya artinya datanya memang dari data Kementan, ya artinya Januari sebenarnya mestinya udah ada panen, tapi faktanya, mana?" ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (29/1/2019).

"Peternak, mereka bilang, ini peternak kecil menengah ini kan susahnya, dia bilang, 'kalau harganya tinggi begini kita jual aja ini ayam', kan repot," sambung dia.

Darmin mengatakan, ia sudah meminta Bulog dan Kementerian BUMN untuk mengecek langsung ke soal ketersediaan jagung terutama di Jawa. Hasilnya, Jawa Barat baru akan penen jagung pada Maret 2019, sementara Jawa Timur pada April 2019.

"Sehingga Bulog kemudian mengatakan karena panennya belum ada di Jatim juga belum, maka kemudian kita dari hasil diskusi kita, ini harus ditambah (impornya)," kata mantan Gubernur Bank Indonesia itu.

Baca juga: Menko Darmin: Jika Tak Impor, Harga Jagung Tembus Rp 8.000 Per Kg

Akhirnya pemerintah menugasi Bulog untuk kembali mengimpor jagung. Namun pemerintah meminta Bulog untuk tidak mengimpor saat musim panen tiba.

Rencananya dalam waktu dekat, Bulog akan mengimpor 150.000 ton jagung. Dengan begitu, maka total jagung yang impor akan mencapai 280.000 ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com